Biodata singkat
Nama Eddie Karsito
Lahir Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, 24 Nopember 1961
Pendidikan Formal Pendidikan Guru Agama [PGA] Cokroaminoto di Kisaran Asahan Sumatera Utara
Pendidikan Non-Formal Insight Studies and Development Institute Yogyakarta
Profesi Wartawan, aktor, pengajar, pekerja sosial, dan Ketua Yayasan Humaniora, Bekasi
Eddie Karsito (lahir di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Indonesia, 24 November 1961; umur 53 tahun) adalah wartawan hiburan media terbitan Bandung yang juga merambah dunia film dan sinetron. Meski telah lama berkecimpung di dunia sinetron dan film, namanya mulai dikenal saat memerankan tokoh "Lamhot Simamora" dalam film yang mengundang kontroversi, Maaf, Saya Menghamili Istri Anda (2007). Tetapi film ini pula yang mengantarnya mendapat penghargaan Pemeran Pembantu Pria Terpuji dalam Festival Film Bandung (FFB) 2008. Puluhan judul film layar lebar dan sinetron telah dibintangi aktor yang juga pendiri Humaniora Foundation ini. Beberapa filmnya yang relatif menonjol adalah film layar lebar Mengejar Mas-Mas (2007), dan Film Televisi (FTV) Ujang Pantry yang ditayangkan di ANTV (2006).
Juru parkir, pelayan restoran, kuli bangunan, sopir angkutan umum, dan pembantu rumahtangga adalah profesi yang sempat mewarnai kehidupan Eddie Karsito sebelum menjadi aktor film seperti sekarang ini. Lelaki yang berprofesi juga sebagai wartawan ini pernah menjalani hidup keras di Jakarta, tapi akhirnya membuahkan hasil, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi banyak orang, khususnya bagi kaum marjinal.
Perjalanan hidup Eddie hingga menjadi seperti sekarang ini melalui proses panjang dan berliku. Eddie terlahir dari keluarga dari asal Magetan, Jawa Timur, yang merantau ke Asahan, Sumatera Utara. Di Asahan inilah, Eddie lahir dan dibesarkan. Sejak kecil, Eddie sudah mencintai dunia teater. Ia mengaku belajar teater dari alam sekitarnya. Usia 10 tahun dia terbiasa berjalan kaki sejauh 16 km setiap hari dan keluar masuk hutan, juga sempat menjadi buruh di perkebunan karet dan kelapa sawit. Kemudian, semasa remaja, Eddie mengenyam Pendidikan Guru Agama [PGA], Cokroaminoto. Selepas pulang sekolah, Eddie pun bekerja paruh waktu mempromosikan film yang akan diputar di sebuah bioskop di daerahnya. “Saya suka seni sejak kecil. Orang kesenian tidak mengenal ruang dan waktu. Sampai ngobrol pun itu juga berkesenian. Allah mencintai keindahan dan Allah Sang Keindahan itu sendiri. Jadi masuk wilayah mana pun, saya tak lepas dari kesenian,†kata Eddie, saat ditemui di kediamannya di kawasan, Kranggan, Bekasi.
Untuk terus mengembangkan berkeseniannya, Eddie pun merantau ke Jakarta bersama teman-temannya. Di kota besar inilah Eddie ditempa kehidupan keras. Eddie berjuang banting tulang untuk mencukupi hidupnya. Juru parkir, pelayan restoran, kuli bangunan, supir angkutan umum, dan pembantu rumahtangga adalah beberapa profesi yang sudah dijalaninya agar bisa bertahan di Jakarta. Di kota inilah Eddie aktif berorganisasi, termasuk di organisasi Islam. Lantas, dia mencoba aktif di pers. Karier jurnalistiknya dimulai pada tahun 1988 sebagai reporter harian Jakarta. Kemudian, Eddie mengalami intensitas jurnalistik pers Islam di Bandung sebagai wartawan tabloid Salam dan Hikmah. Karena dua media Islam ini tak aktif lagi, Eddie pun dialihtugaskan sebagai wartawan hiburan di harian Gala, yang kini lebih dikenal dengan nama suratkabar Galamedia. Di suratkabar inilah Edi dipercaya sebagai wartawan hiburan.
Perpindahan dari media Islam ke media dengan bidang liputan hiburan, ternyata tak membuat Eddie rikuh. Dia mengaku tidak masalah ketika ditugaskan meliput berita hiburan. “Nggak ada masalah karena saya ingin menebar rahmat. Berpikir soal Islam saya agak ekstrim. Banyak orang yang mengaku Islam, tapi nggak islami. Jadi, menurut saya, lebih baik pada perilakunya, bukan pada simbol-simbol atau merk,†ujar Eddie lagi.
Berbicara soal kehidupan Islam, memang menjadi santapan spiritual Eddie hampir setiap hari. Kebetulan rumahnya pun sering dipakai berkumpul dan berkegiatan bagi siapa saja, terutama membina orang-orang yang tidak mampu dalam berbagai bidang, seperti seni peran, desain jurnalistik, dan fotografi. Kegiatan ini berinduk pada yayasan yang didirikannya bernama Yayasan Humaniora.
Di rumah yang menyerupai sanggar ini, Eddie mencoba berdakwah lewat kesenian. Dia mengaku ingin menjalani Islam secara subtansial, buka sekedar simbol. “Saya juga kadang prihatin melihat saudara-saudara kita memiliki ghirah Islam tinggi, tapi implementasinya kurang menyentuh. Di Indonesia misalnya, yang penduduknya mayoritas Muslim. Kalau kita menjalankan prinsip-prinsip Islam yang sesungguhnya, mungkin nggak ada orang terlantar di Indonesia,†jelas aktor terpuji dalam Festival Film Bandung 2008 ini.
Eddie mengatakan demikian karena menurutnya dia sendiri tidak mau terjebak hanya pada rutinitas ritual tapi melupakan hal-hal yang penting. Oleh karena itulah, dalam berkeseniannya, Eddie selalu berpegang pada konsep rahmatan lil ‘alamin.
Sebagai aktor sekaligus wartawan, Eddie mengaku pernah dikomentari oleh teman-temannya bahwa dengan dua profesi tersebut, hidupnya kaya secara ekonomi. Belum lagi dia pun aktif di sanggar dan workshop tentang jurnalistik dan akting. Ini tak mengherankan karena Eddie merasa seluruh hidupnya adalah berkesenian, dan bukan karena uang semata. Eddie memegang prinsip, “Saya ingin melayani, tidak untuk dilayani.†Makanya, Eddie mengaku siap menjalani profesi wartawan dan aktor seumur hidup kalau ada penerbitan pers dan produksi film menawarkan kepada dirinya seperti itu. “Karena dua profesi itu mendukung profesi saya sesungguhnya, yakni guru ngaji, hehehe. Saya pun nggak memaknai pemaknaan ngaji secara sempit, bukan ngaji hanya secara qira’at atau hanya baca al-Qur’an. Maksud saya ngaji dalam pengertian luas. Nah, sanggar inilah menjadi media pengajian itu, jadi mengaji semuanya tapi selalu kontekstual dengan nilai-nilai yang saya yakini, yaitu al-Qur’an dan hadits,†tutur Eddie.
Tawakkal Ditinggal Wafat Istri Tercinta
Melihat peran-perannya di sejumlah di film dan sinetron, terkadang penampilan Eddie terlihat galak. Dengan rambut panjang dan tubuh agak gempal, mungkin orang mengira Eddie adalah seorang yang sering bersikap keras.
Namun, kenyataanya tidak demikian. Eddie adalah lelaki penyayang dan pencinta siapa saja. Terutama pada keluarganya. Dalam kehidupan Eddie, ada dua ‘bidadari’ yang sangat disayanginya, pertama, Tan Len Nio [Leny Susanti], dialah istri Eddie, seorang Muslimah Tionghoa yang dinikahinya 16 tahun lalu, yang kedua adalah Lee Sandie Tjin Kwang, putri semata wayangnya yang kini beranjak remaja. Namun, , takdir Allah menguji Eddie. Istrinya meninggal karena kanker.
Karier jurnalisme
- Reporter Harian Umum Jayakarta Jakarta (1988).
- Reporter Harian Umum Barata Jakarta (1989).
- Redaktur Pelaksana Tabloid Wisata Pos Jakarta (1990).
- Reporter Tabloid Salam Bandung (1990 – 1992).
- Reporter Tabloid Hikmah Grup Pikiran Rakyat (1993 – 1999).
- Repoter Harian Umum Pikiran Rakyat (1993 - 2006).
- Repoter Harian Umum Galamedia Grup Pikiran Rakyat (1999 - sekarang
Karier organisasi
Berikut adalah daftar organisasi di mana Eddie Karsito aktif:- Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Raya.
- Anggota Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Jakarta.
- Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Suaka Budaya.
- Pendiri dan Ketua Umum Humaniora Foundation.
- Ketua Umum Forum Komunikasi dan Informasi Pemuda Islam (FKIPI).
- Pendiri Himpunan Penulis Kreatif (HPK).
- Pendiri sanggar anak-anak Teater Cabra.
Film layar lebar
- Untukmu sutradara Asun Mawardie, produksi Creative Motion Pictures (2002)
- Biarkan Bintang Menari sutradara Indra Yudhistira, produksi Trans TV (2003)
- Antara Aku, Piano dan Puisimu Sutradara Siti Aisyiyah, produksi BMD Entertainment (2004)
- Vina Bilang Cinta sutradara Indra Yudhistira, produksi MNC (2005)
- Pocong 1 sutradara Rudi Soedjarwo, produksi Sinemart (2006)
- Pocong 2 sutradara Rudi Soedjarwo, produksi Sinemart (2006)
- Mengejar Mas Mas sutradara Rudi Soedjarwo, produksi Depic Production ( 2007)
- Maaf, Saya Menghamili Istri Anda sutradara Monty Tiwa, produksi Sinemart (2007)
- Kesurupan sutradara Rizal Mantovani, produksi MD Pictures (2008)
- Anak Setan sutradara Allo Geoffary, produksi Moviesta Pictures (2008)
- Hantu Taman Lawang sutradara Hany Mustofa, Produksi Indika Pictures (2008)
- Kalau Cinta Jangan Cengeng sutradara Monty Tiwa, produksi Sinemart (2008)
- Hantu Biang Kerok sutradara Wiendy Widasari, produksi Djakarta Pictures (2008)
- Wakil Rakyat sutradara Monty Tiwa, produksi Starvision Plus (2009)
- Kabayan Jadi Milyuner sutradara Guntur Suharyanto,produksi Starvision Plus (2010)
- Brandal Brandal Ciliwung sutradara Guntur Suharyanto,produksi Maxima Picture (2012)
Film independen
Film Independen Disuatu Siang di sebuah Perkampungan Kali Mati Karet Bivak - Film Pemenang Juara I Festival Film Independen Indonesia (2003).Film televisi / sinetron
- FTV "Briptu Riyan Cintaku" Produksi Frameritz SCTV 2011
- FTV "Air Mata Ibu" Produksi MD Entertainment Indosiar 2011
- Sinetron "Nada Cinta" Produksi MD Entertainment Indosiar 2011
- Sinetron "Dia Anakku" Produksi MD Entertainment Indosiar 2011
- FTV "Istri Sehari" Produksi Sinemart" RCTI 2010
- Sinetron "Cinta Fitri" Produksi MD Entertainment" SCTV" 2010
- Sinetron Get Married The Series Produksi Starvision Plus (SCTV) 2010
- Sinetron serial Calon Wakil Rakyat produksi Gravitasi Tunggal Perkasa (Miracle Pro) 2009.
- Sinetron serial Cucu Menantu produksi MD Entertainment (SCTV) 2008.
- Sinetron serial Rumah Eyang produksi Mata Air Inspirasi Production & Group M ESP (RCTI) 2008
- Sinetron serial streping Karissa produksi MD Entertainment (SCTV) 2008.
- Sinetron serial Azizah, Suci & Si Eneng produksi MD Entertainment (SCTV) 2007- 2008.
- FTV Dongeng produksi MD Entertainment (Trans TV) 2007.
- Film Televisi Series Ujang Pantry 26 episode (ANTV), produksi DePic 2007.
- FTV Legenda produksi MD Entertainment (Trans TV), tahun 2007.
- Sinetron Curi-Curi Hatiku produksi MD Entertainment (TPI) 2006.
- Sinetron Doa produksi MD Entertainment (Indosiar) 2006.
- Film Televisi (FTV) “Ujang Pantry 1 & 2 (ANTV), produksi DePic 2006.
- Sinetron Hidayah produksi MD Entertainment (Trans TV) 2005-2006.
- Sinetron Iman produksi MD Entertainment (SCTV) 2005-2006.
- Sinetron DAN produksi MD Entertainment (RCTI) 2005.
- Sinetron Preman Insyaf produksi Multivision Plus (Indosiar) 2005.
- Sinetron Keajaiban produksi Bhaskara Production (TV7) 2005.
- Sinetron Insyaf Produksi Trans TV 2005
- Sinetron seri Manusia Harimau, produksi Multivision 2004
- Sinetron seri Kolor Ijo produksi Multivision 2004
- Sinetron seri Black Magic sebagai Dadang, ANTV, produksi Bashkara Pro 2004
- Sinetron Tragedi Pacet Berdarah Kisah-Kisah Misteri (Kismis) RCTI 2003
- Drama Televisi Penjara Angan-Angan Teateronik TVRI (2003)
- Tayangan serial O’Seraam (ANTV) : Episode "Arwah Pak Jiman," (2002)
Program TV non-drama & non-TV
- Kuis dan acara musik : “Kuis Ramadhan” (SCTV)
- Kuis dakwah “Kuis Insan Cita” (TPI)
- Non-TV : Lomba Pemahaman Al-Quran dalam Tiga Bahasa Antar Pesantren se-Indonesia RCTI (1996)
- Non-TV : Lomba Adzan Delapan Kota RCTI (1996-1997)
- Non-TV : Tabligh Akbar Stadion Utama Senayan Jakarta (2001).
Karya panggung / pentas
- Festival Teater Jakarta (2008)
- The Indonesian Opera Drama Wayang Swargaloka (2010)
- "Dance And World Music Concert Jejak Asa Sang Dewi" (2011)
- "Ludruk Kartolo Cs dalam lakon Sarip Tambak Oso dan Sawunggaling" (2012)
Bibliografi
- Dasar-Dasar Teater (1986)
- Pembantaian Muslim Bosnia (1992)
- Profil Pengusaha: Kisah Sukses Agoes Harry Soebagyo (1995)
- Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi (2008)
- The Indonesian Opera Drama Wayang Swargaloka (2010)
Penghargaan
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008, Maaf, Saya Menghamili Istri Anda Sebagai Lamhot Simamora
- Nominator Pemeran Pembantu Pria Festival Film Jakarta (FFJ) 2007, Film Maaf, Saya Menghamili Istri Anda Sebagai Lamhot Simamora
- Nominator Pemeran Pembantu Pria Festival Film Indonesia (FFI) 2006, Kategori Film Televisi Lewat (FTV) Ujang Pantry 2 (ANTV)
- Juara 1 Festival Film Independen Indonesia (FFII SCTV) Tahun 2003, Film Disuatu Siang Di Sebuah Perkampungan Kali Mati Karet Bivak
- penghargaan "Anak Bangsa Berkepribadian Pembangunan 2013" dari Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah RI
No comments:
Post a Comment