Monday 29 June 2015

Artis “Papan Atas” Casting Puluhan Kali, Ditolak Berkali-kali…?

disadur dari buku Menjadi Bintang ( Kiat sukses Jadi artis panggung, film dan televisi ) karya Eddie Karsito


Aktor dan aktris merupakan unsure penting di produksi film dan pementasan drama panggung ( teater ). Dengan dukungan actor dan aktris yang baik memungkinkan produksi film dan teater lebih baik dan bermutu.

Pemilihan actor dan aktris untuk mendukung produksi film lazim disebut Casting. Pemilihan actor dan aktirs ( casting ) disesuaikan dengan kebutuhan karakter peran berdasarkan Tuntutan Skenario ( Cerita ). Casting menjadi prosedur standar yang harus dilakukan bilamana sebuah perusahaan film akan memproduksi sebuah film, baik itu film televise maupun bioskop.

Tekhnik dan Manfaat Casting
            Casting dapat dipakai sebagai sarana pembentukan watak atau prilaku seseorang. Casting juga berguna untuk proses penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologis seseorang (theurapic casting). Dengan cara memberikan kesempatan kepada actor untuk memerankan tokoh tertentu dan watak tertentu. Misalnya orang yang ragu-ragu diberi watak menjadi orang yang tegas dan cepat mengambil keputusan.

Melalui theurapiic casting, sutradara atau pimpinan grup teater dapat membantu proses terapi bagi para anggotanya yang membutuhkan bimbingan dan arahan diluar aktifitas panggung. Namun ada juga yang disebut Anti Type Casting, yaitu pemilihan peran yang bertentangan dengan watak dan cirri fisik pemain. Dalam komunitas teater ( drama panggung ) sering disebut Educational Casting. Karena bertujuan mendidik seseorang memerankan watak dan tokoh yang berlawanan dengan watak dan cirri fisiknya.
            

Lalu ada Casting by Ability. Yaitu pemilihan peran berdasarkan kecakapan dan kemahiran seorang actor. Oleh karena itu, kecerdasan memiliki peranan penting bagi seorang actor.
            
Casting by Type. Yaitu pemilihan peran berdasarkan atas kecocokan fisik dan latar belakang social pemain. Contoh, tokoh tua diperankan oleh orang tua, tokoh jangkung diperankan oleh orang yang berbadan tinggi dan lain-lain.
            
Casting to Emotional Temperament. Yaitu pemilihan peran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran. Mereka yang mempunyai banyak kecocokan dengan peran yang akan dibawakan dalam hal emosi dan tempramennya akan terpilih membawakan tokoh tersebut.
            
Casting dilakukan setelah ada penentuan ide cerita ( scenario ) film yang akan diproduksi. Tetapi ada juga casting yang dilakukan tanpa tanpa menunggu penentuan scenario film yang akan diproduksi. Hal ini dilakukan untuk mencari stok pemain, persiapan jika sewaktu – waktu ada kebutuhan peran mendadak.       

Casting bagi sebagian orang sebagai sarana uji (testing ) menjadi pemain. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Karena pada prinsipnya setiap talent akan diseleksi. Tetapi seleksi tu idealnya lebih dititikberatkan pada sosok calon actor  dan aktris (karakter). Seperti orang kurus, tinggi, gemuk, dan tidak tergantung pada kecantikan, ketampanan serta bentuk tubuh yang proporsional. Melainkan kapasitas secara menyeluruh sesuai karakter peran yang dibutuhkan. Karena pada hakikatnya semua peran yang ada dalam cerita film atau drama merupakan bentuk visualisasi yang mengangkat realitas social masyarakat sehari – hari. Selain karakter fisik, kemudian ada unsur yang lain seperti kemamuan acting, mimic, ekspresi, dialog (intonasi, artikulasi, dan power), hafalan teks (diaolog),penafsiran,penghayatan, dan lain sebagainya.
           
Casting merupakan prosedur standar cara memilih actor dan aktris untuk membintangi sebuah produksi film. Sebagaimana halnya pelamar kerja didunia kerja, actor dan aktris jugamelewati proses seleksi dengan cara dites kemampuan dan wawasannya. Hanya teknis dan materi seleksinya yang berbeda.
            
Bagaimana teknis pelaksanaan casting…? Sampai saat ini belum ada standar baku. Masing – masing PH memiliki pola dan cara berbeda.
            Beberapa hal yang perlu diingat dan dipersiapkan sebelum casting :
1.      Datanglah ketempat casting ketika kamu benar – benar siap
2.      Gunakan pakaian dan aksesoris pendukung sewajarnya
3.      Siapkan biodata pribadi selengkap mungkin
4.      Tulislah alamat tempat tinggal  yang lengkap
5.      Cantumkan pada keterangan di biodata jika kamu punya prestasi
6.      Siapkan beberapa foto terbaikmu
7.      Setelah mengisi dan menyerahkan biodata ke juru casting, biasanya kamu diminta masuk ke  ruangan casting dan berhadapan dengan petugas casting
8.      Kamu akan diberi naskah (dengan scenes tertentu) untuk dihafal
9.      Jauh lebih baik jika kamu memahami jurus – jurus acting
10.  Jujur pada hati dan percaya diri
11.  Siapkan mental sebaik mungkin dan bersikap tenang
12.  Sadar ruang dan sadar peran
13.  Kamu berbicara untuk menyampaikan pesan
14.  Sering kali para talent memahami acting hanya berkata – kata, padahal acting bias tanpa kata-kata. Bisa dengan gerakan (bahasa tubuh), mimic atau ekspresi.

Perlu diingat, ditolak setelah casting adalah hal yang biasa. Ditolak bukan berarti kamu tidak berbakat atau kemampuan aktingmu kurang. Tetapi bisa juga terjadi karena peran yang dibutuhkan dalam produksi film tersebut belum sesuai dengan karakter kamu.

Bintang film kelas dunia seperti Jackie Chan, Robert De Niro, Nicole Kidman dan lain – lain bisa mendapatkan perandalam sebuah film melalui casting. Mereka pernah casting puluhan kali dan ditolak berkali – kali, karena itu casting bisa menjadi kegiatan seumur hidup, terutama bagi actor dan aktris yang ingin menjadi artis professional. Lalu, kamu kapan mencoba….???


No comments:

Post a Comment