Sunday 20 December 2015

BOYBAND “LAKI” Spirit Estetis “Jangan Marah”

Agama dan seni memiliki bilik-bilik spiritual yang hampir sama. Keduanya merupakan sistem nilai dan sistem simbol, yang menuntut para penganut atau pelakunya untuk selalu menghidupi segala dimensinya. Sementara fitrah manusia memiliki potensi teologis (iman-keyakinan), berpikir (pengetahuan yang bersifat empiris) dan ber-olah rasa (naluri keindahan yang bersifat estetis). Ketiganya merupakan kesatuan integral untuk merengkuh manfaat (rahmatan lil’alamiin).
“Pemikiran inilah yang melatar belakangi proses kreatif kami dari Humaniora & Positif Art Management, yang melahirkan berbagai ekspresi dan kreativitas seni manfaat. Salah satunya melalui grup vokal pria (boyband) LAKI,” ungkap Sujana, Produser dari grup boyband anyar ini, kepada galamedianews.com, di markasnya, di Cibubur Jakarta, Jum’at (4/12/2015).
Grup vokal pria (boyband) “LAKI” memiliki filosofi makna, bahwa : LAKI itu pemimpin. LAKI itu kemuliaan, kewibawaan, harkat, dan martabat. LAKI itu tangguh. LAKI itu melindungi. LAKI itu memelihara. LAKI itu tanggung jawab. LAKI (baca juga lucky : beruntung). Sebab LAKI lebih baik dari yang lain.


Sesuai filosofi makna dan semangat mengusung manfaat tersebut, grup vokal pria (boyband) “LAKI” merilis lagu yang dikemas dalam bentuk single hit “Jangan Marah,” ciptaan Firman Hadi Saputra, dengan arransemen Wildan, diproduksi Positif Art Management.
“Jangan Marah,” menukil hadist Rasulullah SAW, yang menutur soal larangan (marah) saling mendiamkan melebihi tiga hari. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang mukmin mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari’.” - Dari Abi Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tidak diperkenankan mendiamkan melebihi tiga hari.” - (kedua hadist tersebut diriwayatkan HR. Muslim).
Melalui single hit “Jangan Marah,” grup vokal pria (boyband) “LAKI” ingin mengaksentuasikan lagu dengan tema yang menggugah (lagu-lagu bermuatan dakwah). “Namun tetap inklusif; terbuka menghargai keberagaman, tidak menggurui, faktual dengan zamannya, serta membawa pesan universal (humanis),” papar produser yang akrab dipanggil Omjana ini.


Grup vokal pria (boyband) “LAKI” terbentuk di Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2015. Diawaki enam remaja belia; Abidzar Al-ghifari (Abi), Andika Titun Pangesti (Dobleh), Kafka Afdal Muhamad (Kafka), Muhammad Ramadhan Kusumah (Bale), Rakhan Devana Sujana (Rakhan), dan Rezha Malvin (Eja).
Grup vokal pria (boyband) “LAKI” di bawah naungan Positif Art Management. Didukung tim kreatif dan tim manajemen profesional, antara lain; Sujana (Produser), sosok yang ikut membesarkan sejumlah nama grup band, duo, dan penyanyi solo, seperti Wali Band, Kangen Band, Duo T2, Medina, Duo Sabun Colek, dan artis lainnya. Grup vokal pria (boyband) “LAKI” juga tak luput dari sentuhan pembentukan karakter dari seorang aktor dan motivator Eddie Karsito. Seorang aktor multi talent, pemandu bakat yang selama ini juga banyak melahirkan bintang panggung, film dan televisi, melalui Sanggar Humaniora.
“Semoga kehadiran grup vokal pria (boyband) “LAKI” dapat diterima pecinta musik Indonesia, khususnya remaja, serta semakin memperkaya khasanah musik Indonesia. Tampil menghibur, edukatif dan motivatif. Seperti filosofi makna yang diusungnya,” harap Omjana./***

Jakarta, 4 Desember 2015

No comments:

Post a Comment